Materi9 : Menentukan Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototype Produk Barang/Jasa A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan: 1. Tahapan Teknis Prototype Produk 2. Pengujian Sistem 3. Proses Pengujian Prototype B. Uraian Materi 1. Tahapan Teknis Prototype Produk Prototipe produk (purwa-rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan – Berikut adalah Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tentang Pengujian Kesesuain Fungsi Prototype Produk Barang dan Jasa yang terdiri dari 30 soal pilihan ganda. Dengan adanya soal latihan ini semoga bisa sebagai bahan pembelajaran dan latihan sebelum menghadapi ujian. 1. Kapan pengujian prototype dilakukan? a. Saat produk diproduksi b. Saat produk selesai dibuat * c. Saat pemasaran produk d. Saat produk mengalami kegagalan e. Saat produk sudah diterima konsumen 2. Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit pula gangguan dalam pengujian. Hal ini masuk dalam karakteristik yang mencakup tentang.. a. Operabilitas b. Kesederhanaan c. Stabilitas * d. Observasilitas e. Kontrolabilitas 3. Bagaimana cara kerja dekomposabilitas? a. Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit pula gangguan dalam pengujian b. Semakin sedikit yang kita uji, semakin cepat kita dapat mengujinya c. Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin cepat pengujian yang akan dilakukan d. Mengontrol ruang lingkup pengujian, kita dapat mengisolasi masalah dan melakukan pengujian kembali secara lebih baik * e. Semakin produk bekerja dengan baik, semakin efisien produk tersebut dapat diuji 4. Metric empat persegi yang mempunyai ukuran yang sama dengan jumlah node pada flow graph disebut dengan.. a. Graph metric * b. Flow graph c. Kompleksitas siklomatis d. Graphics e. Flow chart 5. Uji pasar adalah.. a. Pengguna yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarkan kembali produk tersebut atau produk pesaing dengan harga yang lebih murah b. Cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan * c. Meningkatkan pembuat produk untuk menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklan terbatas pada perilaku pembelian konsumen tanpa harus melibatkan pengguna itu sendiri secara langsung d. Pembuat produk akan menanyakan beberapa hal kepada pengguna berhubungan dengan awerness dan preferensi mereka terhadap berbagai merek pada jenis produk tertentu e. Tidak dapat memberikan informasi tentang cara membujuk distributor agar mau menjual produk baru tersebut 6. Dalam melakukan uji pasar terdapat beberapa metode pokok yang digunakan, contohnya.. a. Sales wave research b. Test markets c. Simulated test marketing d. Controlled test marketing e. Benar semua * 7. Berikut ini yang tidak termasuk dalam cara menentukan sasaran pengujian adalah.. a. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan b. Pengujian harus direncanakan jauh sebelum pengujian itu dilakukan c. Agar lebih efektif, pengujian sebaiknya dilakukan oleh pihak ketiga yang independen d. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang memiliki profitabilitas tinggi untuk menemukan dan mengungkapkan semua kesalahan yang belum pernah ditemukan atau diduga sebelumnya e. Jawaban b benar * 8. Yang termasuk dalam konfigurasi produk, kecuali.. a. Spesifikasi kebutuhan produk b. Prosedur uji coba c. Spesifikasi perancangan d. Test case e. Jawaban b benar * 9. Hal-hal yang dapat dilakukan perekayasa dengan pengujian white box adalah.. a. Mengekseskusi semua loop padanya b. Memberikan jaminan bahwa semua jalur independen pada seuatu modul telah digunakan paling tidak satu kali c. Menggunakan struktur data internal untuk menjamin validitasnya d. Menggunakan semua keputusan logis pada sisi true and false e. Benar semua * 10. Elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean adalah pengertian dari.. a. Pengujian prototype perangkat keras b. Pengujian prototype perangkat lunak * c. Pengujian prototype evolusioner d. Pengujian prototype beta e. Pengujian prototype rapid BACA JUGA Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tentang Proses Kerja Pembuatan Prototype Produk 11. Siapakah yang mmeperkenalkan pengujian basis path? a. Galilea galileo b. Tom McCabe * c. Alexander Graham bell d. Nikola Tesla e. O’brien 12. Di dalam pengujian produk konsumen, perusahaan akan berusaha untuk membuat perkiraan berdasarkan 4 variabel, yaitu.. a. Product trial b. First repeat c. Product adoption d. Purchase frequency e. Benar semua * 13. Metode yang digunakan penguji perangkat lunak untuk memastikan kelengkapan pengujian dan memberikan kemungkinan tertinggi untuk mengungkap kesalahan pada perangkat lunak adalah.. a. White box b. Basis path c. Prototype beta d. Design test case * e. Prototype evolusioner 14. Yang termasuk dalam model pengujian pasar simulasi, kecuali.. a. Bases b. Promotion * c. Assessor d. Litmus e. Designor 15. Metode yang memerlukan 30 sampai 40 pengguna yang terkualifikasi adalah metode.. a. Sales wave research b. Test markets c. Simulated test marketing * d. Controlled test marketing e. Management marketing 16. Berikut ini manfaat dari pengujian pasar adalah.. a. Mengetahui kekurangan produk b. Memberikan prediksi yang dapat diandalkan tentang penjualan di masa yang akan datang c. Mendapatkan pemahaman lebih baik mengenai perilaku berbagai segmen pasar d. Pengujian awal terhadap rencana pemasaran e. Benar semua * 17. Penyebab permasalahan pada prototyping sering terjadi adalah.. a. Interaksi antar kompoter dan manusia yang difasilitasi oleh prototyping tools tertentu tidak bisa mencerminkan teknik desain yang baik b. Pengguna mungkin sangat terkesan terhadap prototype yang disajikan, sehingga mempunyai harapan yang tidak realistis terhadap sistem produksi c. Terburu-buru dalam membuat prototype dapat menyebbakna pengembang mengambil jalan pintas dalam mendifinisikan masalah, membuat evaluasi alternative, dan dokumentasi d. Prototype evolusioner mungkin tidak seefisien seperti sistem yang deprogram dengan suatu bahasa pemrograman e. Benar semua * 18. Ada berapa dasar pengujian prototyping? a. 1 b. 3 c. 5 * d. 7 e. 9 19. White box adalah… a. Metode pengujian perankat lunak untuk memastikan kelengkapan pengujian dan memberikan kemungkinan tertinggi untuk mengungkap kesalahan pada perangkat lunak b. Melihat tampilan dan kesan dari prouk yang telah dirancang, apakah sudah sesaui atau belum dengan spesifikasi yang ditetapkan c. Metode desain test case yang menggunakan struktur control design procedural untuk memperoleh test case * d. Merancang desain antarmuka dengan menganalisis tugas untuk mengidentifikasi tugas individu yang harus dilakukan oleh pengguna e. Memungkinkan test case mengukur kompleksitas logis dari desain procedural dan meggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi 20. Berikut ini yang termasuk dalam product quality adalah.. a. Good b. Poor c. Marginal d. Neutral e. Benar semua * BACA JUGA Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tentang Biaya Produksi Prototype Produk Barang dan Jasa 21. Participation adalah kosa kata bahasa Inggris yang mempunyai arti.. a. Pengorganisasian b. Perencanaan c. Ikut serta partisipasi * d. Manajemen mutu e. Pelaksanaan 22. Fungsi dari kontrolabilitas adalah.. a. Semakin sedikit perubahan, semakin sedikit pula gangguan dalam pengujian b. Semakin produk bekerja dengan baik, semakin efisien produk tersebut dapat diuji c. Semakin sedikit yang kita uji, semakin cepat kita dapat mengujinya d. Semakin baik kita mengontrol produk, semakin banyak pengujian yang dapat diotomatisasi dan dioptimalkan * e. Semakin banyak informasi yang kita miliki, semakin cepat pengujian yang akan dilakukan 23. Langkah-langkah yang benar dalam kendali mutu terpadu adalah.. a. Planning – organizing – actuating – quality management – participation * b. Actuating – organizing – participation – quality management – planning c. Participation – quality management – planning – organizing – actuating d. Quality management – actuating – planning – organizing – participation e. Participation – planning – quality management – actuating – organizing 24. Kegiatan pada mulai dari pengendalian standar mutu bahan, standard proses pengolahan bahan, barang setengah jadi, barang jadi, hingga pengiriman akhir ke konsumen agar sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan adalah pengertian dari.. a. Pengendalian mutu * b. Proses produksi c. Pemasaran d. Pengujian produk e. Pengawasan produk 25. Berikut ini atribut pengujian prototype produk yang baik, kecuali.. a. Pengujian yang baik tidak redundant b. Dalam pengujian, test case dilakukan secara terpisah c. Pengujian yang baik tidak terlalu sederhana namun juga tidak terlalu kompleks d. Pengujian tidak mengkombinasikan beberapa test case ke dalam sebuah test case e. Benar semua * 26. Ada berapa model yang dapat digunakan pada pengujian pasar simulasi? a. 2 b. 4 * c. 6 d. 8 e. 10 27. Ada berapa fase yang terdapat pada pengujian? a. 1 b. 2 * c. 3 d. 4 e. 5 28. Jenis pengawasan mutu produk pada tahap kedua adalah.. a. Pemantauan proses produksi * b. Kerusakan dan mutu produk c. Pemantauan produk jadi d. Pemantauan mutu bahan-bahan e. Kendali mutu terpadu 29. Ada berapa fase dalam pengujian produk.. a. 2 * b. 4 c. 6 d. 8 e. 10 30. Yang termasuk dalam prinsip pengujian adalah.. a. Pengujian harus direncanakan jauh sebelum pengujian itu dilakukan b. Pengujian harus dimulai dari yang kecil kemudian berkembang menjadi pengujian yang besar c. Aemua pengujian harus dapat ditelusuri hingga ke persyaratan pengguna d. Agar lebih efektif, pengguna sebaiknya dilakukan oleh pihak ketiga yang independen e. Jawaban a, b, dan c benar * Itu lah Kumpulan Soal Pilihan Ganda Berserta Kunci Jawaban Produk Kreatif dan Kewirausahaan Tentang Pengujian Kesesuain Fungsi Prototype Produk Barang dan Jasa semoga bermanfaat dan bisa menjadi bahan latihan untuk mengasah materi lebih dalam. Semoga bermanfaat.
KOMPETENSIDASAR KOMPETENSI DASAR barang/jasa 3.15 Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan 4.15 Melakukan pemeriksaan produk sesuai dengan kriteria kelayakan produk/standar operasional 3.16 Memahami paparan deskriptif, naratif, argumentatif, atau persuasif tentang produk/jasa 4.16 Menyusun paparan deskriptif, naratif, argumentatif
0% found this document useful 0 votes3K views11 pagesOriginal TitlePPT Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototype Produk Barang Atau JasaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes3K views11 pagesPengujian Kesesuaian Fungsi Prototype Produk Barang Atau JasaOriginal TitlePPT Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototype Produk Barang Atau JasaJump to Page You are on page 1of 11 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 10 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. asa nagara #produkkreatifdankewirausahaan #prakaryadankewirausahaan #kewirausahaan #pkk Materi 9 Menentukan Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototype ProdukBarang/ Kegiatan PembelajaranSetelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan1. Tahapan Teknis Prototype Produk2. Pengujian Sistem3. Proses Pengujian PrototypeB. Uraian Teknis Prototype ProdukPrototipe produk purwa–rupa produk adalah bentuk dasar dari sebuahproduk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatanproduk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuansuatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat pentingkarena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan lead–user agarpelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelangganmemiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industrimendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehinggamenciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antaraindustri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggancustomers.Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran danbahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasidengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukanapakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah p inidisebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat denganbagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit denganproses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance danketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk tahapan prototypea. Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yangberhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentukperancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yangmelibatkan keamanan dan perlindungan terhadap model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secarakeseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untukmembuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yangtidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model jugadibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancanganprototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnyaworkingmodel namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupunsuperioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknistertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untukdilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untukkeperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan to read all 7 pages?Previewing 3 of 7 pagesUpload your study docs or become a to read all 7 pages?Previewing 3 of 7 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 7 pages?Upload your study docs or become a member. RPPPKDK 3.9 Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa 4.9 Menguji prototype produk barang/jasa RPP bisa digunakan sebagai referensi, selanjutnya dapat dikembangkan dan disempurnakan oleh rekan-rekan. Terimakasih. Ghazi Humam Fauzan, S.Pd. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor SMK Negeri 3 Kuningan Vocationalogy-PKK📚 Beranda📚 Materi Memahami sikap dan perilaku Menganalisis peluang usaha produk barang/ Memahami hak atas kekayaan intelektual Menganalisis konsep desain/prototype dan kemasan produk barang/ Menganalisis proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype Menganalisis biaya produksi prototype produk barang/ Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang/jasa Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang/jasa📹 Video📸 Foto Kegiatan🤝 Mitra🧑🏼‍🤝‍🧑🏼 AboutVocationalogy-PKK📚 Beranda📚 Materi KIKD-3📹 Video📸 Foto Kegiatan🤝 Mitra🧑🏼‍🤝‍🧑🏼 AboutMoreRPPRPP 8 MENERAPKAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG Upload Tugas LKPD updated Google SitesReport abuse
TahapanTeknis Prototype Produk Prototipe produk purwarupa produk adalah bentuk dasar dari sebuah produk. 3102019 Tujuan menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barangjasa adalah untuk menetapkan elemen baru prototipe untuk mengembangkan produk tsb menjadi lebih baik mengetahui pangsa pasar yang diharapkan dari produk prototipe
Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning PBL dan metode diskusi, peserta didik dapat menjelaskan konsep pengujian kesesuaian fungsi prototipe produk barang atau jasa, menentukan jenis pengujian prototipe produk yang sesuai dengan target pasar, mengidentifikasi perbaikan yang harus dilakukan pada saat pengembangan produk, mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan melakukan pengujian terhadap prototipe yang telah dibuat dengan rasa ingin tahu, kreatif, komunikatif, dan mandiri. Gambar 8-1 Pengujian Prototipe Produk PENGUJIAN KESESUAIAN FUNGSI PROTOTIPE PRODUK BARANG ATAU JASA Jika berencana meluncurkan produk baru atau mengembangkan yang sudah ada, pengujian kesesuaian fungsi prototipe produk merupakan langkah penting dalam proses riset pasar. Pengujian terhadap sufat dan kinerja prototipe produk akan membantu wirausahawan mendapatkan informasi yang berharga tentang sikap dan persepsi konsumen terhadap produk dan layanan yang akan dirilis serta membantu dalam menentukan bagaimana memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengujian awal yang telah dilakukan dalam pengembangan prototipe produk baru atau yang sudah ada dapat juga membantu dalam menentukan biaya produksi dengan lebih tepat. Selain itu, wirausahawan perlu menilai apakah produk mendapatkan penerimaan pasar yang memuaskan. Sangat penting untuk menguji apakah produk dan konsep pemasaran memuaskan konsumen di pasar, karena adanya interaksi langsung dengan konsumen serta wirausahawan bisa mendapatkan sejauh mana kinerja produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui testimoni yang mereka sampaikan baik lisan maupun tulisan. Suatu perusahaan dapat melakukan pengujian produk pada setiap tahap pengembangan produk baik unutk produk baru maupun untuk produk yang telah ada, termasuk fase ide, pengembangan dan produksi. Alangkah lebih baiknya wirausahawan melakukan setidaknya satu putaran atau beberapa putaran pengujian, sebelum merilis produk baru ke pasar. Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana tahapan pengujian kesesuaian fungsi prototipe produk. A. Konsep pengujian prototipe produk Pengujian prototipe produk merupakan salah satu kegiatan penting untuk menjamin kualitas produk di pasaran dan konduksi dari berbagai pengujian untuk mengukur kinerja atau sifat suatu produk. Produk yang telah dibuat dalam bentuk prototipe akan terlebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen yang menjadi sasaran atau segmen pasar. Pengujian prototipe produk dilakukan sebelum produk dipasarkan. Kegiatan pengujian prototipe produk dilakukan pada sifat dan kinerja produk tersebut apakah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Dengan melakukan kegiatan pengujian prototipe produk, dapat membantu wirausahawan dapat lebih memperkaya konsep produknya dan dapat membantunya dalam proses pemilihan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Proses pengujian prototipe produk ini dapat diterapkan dalam berbagai jenis produk baik barang maupun jasa. Gagasan atau ide yang diwujudkan dalam bentuk prototipe, tidak akan sempurna sebelum dilakukan pengujian pada prototipe produk tersebut. Karena produk yang belum teruji akan sulit untuk masuk ke pasaran. Terutama untuk produk baru yang belum dikenal oleh masyarakat luas. Pengujian produk dapat dilakukan oleh pabrik, laboratorium independen, lembaga pemerintah, dan lainnya, tergantung pada kondisinya. Seringkali metode pengujian formal yang ada digunakan sebagai dasar untuk pengujian. Dalam pengujian prototipe produk, standar yang digunakan dapat bersifat sukarela dan wajib. Standar sukarela artinya pengusaha atau wirausahawan membuat aturan atau standar sendiri dan mempraktikkannya. Sedangkan standar wajib artinya standar-standar yang dikeluarkan oleh pemerintah. Standar sukarela yang dibuat untuk beberapa jenis produk biasanya disesuaikan dengan standar yang dikembangkan oleh asosiasi perdagangan, misalnya IDEA sebagai asosiasi perdagangan secara online E-commerce yang menaungi lebih dari 100 pedagang atau pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan secara online. B. Manfaat pengujian prototipe produk Pengujian kesesuaian fungsi prototipe dengan produk barang atau jasa yang dibuat merupakan proses yang penting dalam sebuah usaha atau bisnis. Beberapa manfaat dari proses pengujian fungsi prototipe tersebut, di antaranya sebagai berikut. a. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Pelanggan akan lebih percaya diri pada produk yang telah diuji, terutama jika pengujain dilakukan oleh lembaga tertentu, seperti kementrian keagamaan untuk uji kehalalan dan BPOM untuk uji kelayakan produk makanan dan lain-lain. Pengujian memberikan bukti kepada pelanggan bahwa produk tersebut aman dan dapat melakukan fungsi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Selain itu, dapat membuka kesempatan untuk dapat mengembangkan usaha dengan mitra ketiga atau investor. b. Peningkatan Kualitas Produk dan Kepuasan Konsumen Pengujian terhadap suatu prototipe produk sebelum dipasarkan, selain menambah kepercayaan diri wirausahawan dalam memasarkan produknya tetapi dapat juga membantu dalam meningkatkan kualitas produk tersebut. Menguji banyak ide dan desain dapat membantu wirausahawan untuk memilih jenis pengujian desain produk dan prototipe yang paling efektif dan membantu mengungkap dan memperbaiki kekurangan untuk meningkatkan kualitas produk. Sehingga produk yang kenalkan ke pasaran adalah produk yang sudah matang dan berkualitas serta sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. c. Pengurangan Biaya Pengujian fungsi prototipe juga dapat membantu wiruasahawan untuk mengurangi biaya produksi. Dari hasil pengujian tersebut, wirausahawan dapat menghitung dan memperkirakan biaya produksi yang harus dikeluarkan dengan begitu wirausahawan dapat mengefisienkan biaya produksi yang harus dikeluarkan. Selain itu, dengan pengujian fungsi prototipe sebelum produk di pasarkan secara luas, membantu wirausahawan terhindar dari pembayaran garansi yang berlebihan dan kemungkinan biaya hukum. d. Produk akan lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing Produk yang telah melewati proses pengujian fungsi prototipenya akan lebih unggul dengan pesaing, karena dari pengujian tersebut akan menghasilkan produk yang berkualitas. e. Dapat mengukur kadarluarsa pada kualitas produk dalam penyimpanan Selain kualitas produk, informasi mengenai kelarluarsa produk pun sangat penting bagi konsumen terutama produk makanan dan minuman. Dengan pengujian prototipe produk, wirausahawan dapat menentukan dengan pasti masa kadarluarsa produk, sehingga selain aman untuk konsumen juga dapat menambah kepercayaan konsumen terhadap produk yang dipasarkan. f. Memberikan pedoman yang tepat terkait masalah harga, nama merek, kualitas kemasan produk Pada proses pengujian produk, selain menguji kualitas produk. Hal lain yang dapat diperoleh dari hasil pengujian produk adalah informasiinforasi dalam penentuan harga, nama merek dan kualitas kemasan produk dan gambaran daya terima konsumen terhadap produk. Dengan adanya informasi tesebut, seorang wirausaha dapat mencari solusi dari permasalahan-permasalahan yang muncul dari aspek-aspek tersebut. Karena jika permasalahan-permasalahan tersebut tidak di atasi dari awal, maka dapat memberikan dampak negatif bagi usaha atau bisnis yang sedang dijalankan bahkan dapat terbentur oleh masalah hukum seperti plagiasi dan lain-lain, terutama pada saat proses promosi dan pemasaran. C. Tujuan pengujian prototipe produk Bagi wirauwsahawan, hasil pengujian kesesuaian fungsi prototipe produk dapat digunakan untuk mendapatkan hak paten atas produk yang dibuat. Selain itu, pengarsipan data hasil pengujian produk dapat digunakan untuk meakukan pengembangan produk baru, sehingga siklus hidup produk dapat lebih lama. Tujuan lain dari pengujian produk, antara lain sebagai berikut. Memastikan produk tersebut telah memenuhi persyaratan standar tertentu, misalnya sesuai dengan SNI. Memastikan produk berfungsi sesuai dengan standar yang telah ditentukan melalui kegiatan demonstrasi produk. Menjadi data standar dan komunikasi teknis bagi kepentingan ilmiah danvkegiatan penjaminan mutu produk. Sebagai sarana perbandingan dengan produk lain. Memecahkan masalah yang terkait dengan kendala produk. Mengidentifikasi efesiensi biaya dalam proses produksi. Memastikan keamanan. D. Pihak yang berperan dalam pengujian prototipe produk Proses pengujian prototipe produk dapat melibatkan beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut dapat berkaitan dengan aspek keamanan dan kenyamanan dalam penggunaan produk oleh konsumen. Pada aspek keamanan produk, pihak yang berperan salah satunya adalah pemerintah. Adapun beberapa pihak yang berperan dalam pengujian produk adalah sebagai berikut. a. Pemerintah Peran pemerintah di sini adalah mengeluarkan undang-undang yang mewajibkan seorang wirausaha menjelaskan kegunaan produk dan menjamin keamanan produk untuk konsumen. Pemerintah dapat membantu wirausaha dalam meningkatkan mutu produknya dengan menerbitkan rangkaian standar secara nasional, yaitu SNI Standar Nasional Indonesia. b. Organisasi Konsumen Peran Organisasi konsumen sebagai perwakilan konsumen agar konsumen mendapatkan produk sesuai standar dan berkualitas. Ketika pemerintah dan pengusaha atau wirausahawan tidak menetapkan standar kualitas suatu produk, maka organisasi konsumen tersebut dapat menuntutnya karena beranggapan bahwa kualitas merupakan hal terpenting bagi konsumen. E. Persyaratan pengujian prototipe produk Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar pengujian produk benar-benar akurat dan dapat diterapkan adalah sebagai berikut. a. Pendekatan Sistem Metode dan prosedur pengujian produk ini mengharuskan wirausahawan untuk memiliki sistem yang standar, sehingga setiap produk yang sejenis dapat diuji dengan cara yang sama. Termasuk dalam hal-hal sebagai berikut. Produk yang disiapkan harus sama, baik kemasan dan pengkodean. Kuesioner yang diajukan harus sama. Rencana sampling yang sama. Metode preparasi dan tabulasi data dilakukan secara sama. b. Data Normatif Pengujian Produk Data dari hasil dari pengujian produk diarsipkan dan dilakukan secara berkelanjutan dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk membangun data base normatif sehingga hasil uji produk lebih memiliki nilai dan memudahkan dalam pengembangan produk ke depannya. c. Perusahaan Penelitian yang Sama Ada baiknya pengusaha atau wirausahawan menggunakan satu perusahaan riset untuk melakukan semua pengujian produknya. Hal ini dilakukan agar memastikan semua uji produk dilakukan dengan cara yang sama persis. d. Uji Lingkungan Nyata Proses ini adalah proses pengujian produk yang dilakukan oleh orang-orang atau pihak-pihak yang berada di lingkungan tempat di mana produk tersebut akan digunakan. Misalnya, jika produk tersebut digunakan di pasar maka produk tersebut harus diuji oleh orang-orang yang berada di pasar. e. Populasi Sampel yang Relevan Sampel merupakan variable penting dalam pengujian produk. Apabila sebuah produk memiliki segmen pasar rendah maka sampel harus mencerminkan susunan merek dari pasar tersebut. f. Variabel Kritis Kegunaan dan Kualitas Produk Aspek ini harus dipahami dari sudut pandang konsumen dan bukan dari pengusaha itu sendiri. Misalkan aspek produk apa yang benar-benar penting bagi konsumen dan apa variable kritis yang menentukan kepuasan konsumen terhadap produk. Variabel kritis ini harus diidentifikasi untuk setiap kategori produk agar dapat merancang sistem pengujian produk yang akurat. g. Tindakan Konservatif Rumusan Produk Produk sebaiknya tidak diubah tanpa melakukan pengujian dan evaluasi terhadap formulasi baru. Bila pengusaha telah yakin memiliki produk yang lebih baik, diusahakan untuk memasarkan ke wilayah pemasaran yang terbatas selama periode tertentu. Hal tersebut bertujuan untuk melihat siklus pembelian produk berulang. Selanjutnya, produk dapat distribusikan ke semua pangsa pasar. Semakin kecil pangsa pasar, akan semakin besar pula resiko yang bisa diambil dengan formulasi baru tersebut. Semakin besar pangsa pasar semakin bisa mempertahankan keadaan dalam memperkenalkan formulasi baru. F. Tahapan proses pengujian prototipe produk Bagaimana cara kerja pengujian, dan seperti apa prosesnya, bervariasi sesuai dengan produk mana, dan aspek kinerja yang akan diuji, tetapi sebagian besar proses berlangsung melalui fase pengujian produk dengan cara yang sama. Pengujian produk bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang keberhasilan sebuah produk, mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan produk, dan untuk menetapkan strategi pemasaran yang akan digunakan dalam rangka memperkenalkan produk kepada konsumen. Secara umum, ada 4 empat kegiatan dalam pengujian produk, yaitu sebagai berikut. a. Pengujian Teknik Technical Testing Prototipe merupakan gambaran akhir dari sebuah produk. Pengujian yang dilakukan atas kinerja prototipe produk dapat memberikan informasi mengenai siklus hidup produk dan permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan tingkat kerusakan produk, baik pada saat pemakaian oleh konsumen maupun pada saat pengiriman barang dari produsen ke konsumen, yang berdampak pada biaya pemasaran produk. b. Pengujian Preferensi dan Kepuasan konsumen preference and satisfaction testing Pengujian ini digunakan untuk mengetahui komponen-komponen yang dibutuhkan pada proses pemasaran serta dapat membuat gambaran mengenai hasil awal dari penjualan produk. Preferensi konsumen didefinisikan sebagai selera subjektif konsumen individu, diukur dari kepuasan mereka terhadap produk yang mereka beli. Kepuasan ini sering disebut sebagai utilitas. Nilai konsumen dapat ditentukan oleh bagaimana utilitas konsumen membandingkan antara berbagai item. Pada tipe pengujian ini, terdapat komponen yang harus diperhatikan, yaitu penggunaan produk oleh pelanggan dalam jangka waktu tertentu. Setelah itu, konsumen diberikan pertanyaan mengenai kepuasan mereka terhadap produk yang ditawarkan. Untuk membandingkan kualitas produk kita dengan produk pesaing adalah dengan melakukan “blind test”. Beberapa manfaat dari pengujian ini adalah sebagai berikut. Untuk mengetahui kelebihan atau keunggulan dari produk yang ditawarkan, terlebih apabila usaha atau bisnis yang dijalankan ingin menonjolkan keunggulan produk yang ditawarkan. Perkiraan tingkat pembelian ulang repeat order sangatlah penting untuk memperkirakan pangsa pasar dalam jangka panjang. Apabila hasilnya kurang bagus, maka yang dapat dilakukan adalah membatalkan peluncuran produk atau perancangan ulang prototipe produk. Dapat memperkirakan kapan dilakukan pengembangan produk Dapat memberikan kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk. c. Pengujian Pasar Simulasi Simulated Test Markets Pengujian dilakukan pada secara langsung ke segementasi pasar yang dituju. Pengujian ini bertujuan mengetahui gambaran mengenati segmentasi pasar yang sesuai dengan produk yang akan ditawarkan. Pengujian ini juga disebut prosedur riset pemasaran. Beberapa model yang dapat dipakai, yaitu, bases, designor, assessor, dan litmus. d. Test Markets Pengujian Pasar Pengujian pasar ini dilakukan dengan menawarkan sebuah produk untuk dijual disuatu wilayah terbatas yang merupakan sampel yang mengambarakan semua wilayah yang dapat mewakili keseluruhan wilayah produk akan dipasarkan. Metode dalam pengujian ini adalah sebagai berikut. 1 Sales Wave Research Awalnya konsumen ditawarkan untuk mencoba produk secara percuma, kemudian konsumen ditawarkan produk pesaing yang memiliki harga lebih murah. 2 Simulated Test Marketing Pada metode ini, konsumen yang terdapat pada tempattempat belanja seperti mal, supermarket, atau tempat lainnya diberi pertanyaan mengenai alasan memilih produk dengan merek tertentu. Selain itu, konsumen juga biasa diajak untuk melihat beberapa iklan singkat beberapa produk pesaing dan produk yang kita tawarkan. Selanjutnya, mereka diminta untuk membeli beberapa produk sesuai dengan yang ada di iklan di toko yang telah ditentukan dengan uang yang kita berikan. dari metode itu, kita bisa melihat posisi kita di mata konsumen dibandingkan dengan produk pesaing. 3 Controlled Test Marketing Metode digunakan untuk menguji faktor-faktor yang terdapat dalam took dan iklan terbatas yang ditampilkan tanpa melibatkan konsumen secara langsung. 4 Test Market Pengujian ini biasanya dilakukan untuk menguji produk baru, di mana keadaan pengujain ini buat sesuai dengan keadaan pada saat produk akan diluncurkan. Pada umumnya pengusaha akan bekerja sama dengan perusahaan riset untuk mendapatkan informasi kota mana yang cocok untuk menawarkan produk agar distributor tertarik untuk memasarkan produknya. Biaya yang dikeluarkan tergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan oleh perusaahaan. BPOM Perubahan dari berbagai bidang terutama teknologi produksi, semakin meningkatkan resiko yang mungkin muncul dari produk yang digunakan konsumen terhadap kesehatan mereka. Kerusakan yang terjadi pada produk, misalnya terkontaminasinya produk oleh zat berbahaya dapat membahayakan konsumen dengan jumlah besar dan luas yang berlangsung dengan sangat cepat. Gambar 8-2 BPOM Oleh karena itu, untuk mencegah hal tersebut terjadi di Indonesia terdapat suatu instansi yang bertujuan untuk melindungi keamanan, keselamatan, dan kesehatan konsumen dari produk yang ditawarkan dipasaran. Instansi itu adalah BPOM yang memiliki jaringan nasional dan internasional serta kewenangan penegakan hukum dan memiliki kredibilitas profesional yang tinggi. Kebanyakan pelaku usaha makanan kebingungan jika diberi pertanyaan apakah produknya sudah memiliki izin BPOM atau belum. Oleh karena itu, BPOM membagi izin atau sertifikasi menjadi 4 bagian, yaitu, PIRT, MD, ML, dan SP. Setiap perizinan memiliki biaya yang berbeda-beda. Perbedaan biaya tersebut didasarkan kepada jenis peralatan yang digunakan, jumlah produk yang diproduksi dan jumlah tenaga kerja. Jadi biaya pengurusan izin ini bervariasi dan mengikuti kemampuan dari usaha itu sendiri. 1. PIRT adalah izin untuk industri skala rumahan Banyak home industri atau industri rumahan yang bisnisnya tumbuh sehingga kapasitas produksi meningkat, kemasan, dan produknya pun semakin varuatif dan kreatif. Sehingga aspek legalitasnya harus diperhatikan. Perizinan ini diberikan kepada olahan hasil industri rumah tangga yang dijual secara eceran dan memiliki label. Dengan memiliki perizinan ini industri rumahan tersebut mendapatkan jaminan tertulis yang ditandatangani oleh Bupati atau Walikota sesuai dengan wilayah kerjanya. Namun, produk tersebut harus sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. 2. Makanan Dalam MD Merupakan perizinan yang diberikan oleh industri dalam negeri yang berskala besar. Kode MD yang diberikan BPOM berbeda-beda sesuai dengan lokasi diproduksinya produk tersebut. 3. Makanan Luar ML Merupakan perizinan yang diberikn BPOM terhadap industri berskala besar yang berasal dari luar negeri. Kode ML digunakan pada produk impor yang masuk ke Indonesia baik berupa produk utuh maupun harus dikemas ulang di Indonesia. 4. Sertifikat Penyuluhan SP Sertifikat ini merupakan sertifikat untuk pengusaha-pengusaha kecil di bawah pengawasan Dinas Kesehatan. Penyuluhan akan diberikan Dinas Kesehatan Kabupaten pada pelaku usaha kecil tersebut. Pengawasan juga dilakukan melalui kunjungan langsung secara mendadak untuk memastikan proses produksi sesuai standar atau tidak. Sumber RANGKUMAN Pengujian prototipe produk merupakan salah satu kegiatan penting untuk menjamin kualitas produk di pasaran dan konduksi dari berbagai pengujian untuk mengukur kinerja atau sifat suatu produk. Produk yang telah dibuat dalam bentuk prototipe akan terlebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari konsumen yang menjadi sasaran atau segmen pasar Manfaat dari proses pengujian fungsi prototipe tersebut, di antaranya, meningkatkan kepercayaan konsumen, peningkatan kualitas produk, kepuasan konsumen, pengurangan biaya, produk akan lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing, dapat mengukur kadarluarsa pada kualitas produk dalam penyimpanan, memberikan pedoman yang tepat terkait masalah harga, nama merek, kualitas kemasan produk. Tujuan pengujian kesesuaian fungsi prototipe produk, di antaranya, untuk mendapatkan hak paten atas produk yang dibuat. Selain itu pengarsipan data hasil pengujian produk dapat digunakan untuk meakukan pengembangan produk baru. Sehingga siklus hidup produk dapat lebih lama, memastikan produk tersebut telah memenuhi persyaratan standar tertentu, misalnya sesuai dengan SNI, memastikan produk berfungsi sesuai dengan standar yang telah ditentukan melalui kegiatan demonstrasi produk, menjadi data standar, komunikasi teknis bagi kepentingan ilmiah, kegiatan penjaminan mutu produk, sebagai sarana perbandingan dengan produk lain, memecahkan masalah yang terkait dengan kendala produk, mengidentifikasi efesiensi biaya dalam proses produksi, dan memastikan keamanan. Pihak yang berperan dalam pengujian prototipe produk adalah pemerintah dan organisasi konsumen Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar pengujian produk benarbenar akurat dan dapat diterapkan adalah sebagai berikut pendekatan sistem, data normatif pengujian produk, perusahaan penelitian yang sama, uji lingkungan nyata, populasi sampel yang relevan, variabel kritis kegunaan dan kualitas produk, tindakan konservatif rumusan produk Tahapan proses pengujian prototipe produk, secara umum, ada 4 empat kegiatan dalam pengujian produk, yaitu sebagai, Technical Testing Pengujian Teknis, Pengujian Preference and Satisfaction Testing Preferensi dan Kepuasan, Simulated Test Markets Pengujian Pasar Simulasi, Test Markets Pengujian Pasar. Demikian materi kita tentang menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang atau jasa ini. Semoga bisa membantu anda.
Dipakaiuntuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam rencana pemasaran serta untuk membuat tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang berhubungan
1 Prototype yang digunakan untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dan dibangun pada skala sesungguhnya adalah.. a Prototype produk b prototype rekayasa c rancangan produk d pengujian produk e rekayasa produk 2 Desain produk hiasan harus memiliki nilai estetik dan... a keindahan b kemahalan c keunikan d kebaikan e kekuatan 3 Untuk mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, product designer dapat memperoleh data dari.. a riset pemasaran b bagian penjualan c menejemen d personalia e menejer perusahaan 4 Bentuk dari produk yang akan terlihat jelas satu dengan yang lainnya merupakan dari... a pembuatan gambar kerja b membuat sketsa c membuat software d mengolah perusahaan e membuat denah 5 Salah satu tahapan-tahapan dalam merencanakan suatu produk adalah a membiarkan jika ada kerusakan b berpura-pura tidak tahu c masa bodoh d memformulasikan hasil marketing research e membuat gambar kerja 6 langkah pertama dalam menciptakan prototype adalah untuk menciptakan.. a alur b gambar c konsep sketsa rinci atau diagram d bangunan e lapangan pekerjaan 7 Faktor yang mempengaruhi desain produk adalah.. a fungsi produk b warna produk c ukuran produk d tingkat persaingan e daya tahan produk 8 standard dan spesifikasi produk meliputi.. a sambungan b ukuran c bentuk d mutu e harga 9 Pada proses pembuatan prototype ada yang memiliki fungsi untuk proses pengujian fungsional dari produk yang dikenal dengan.. a prototype rekayasa b prototype produk c rekayasa produk d rancangan produk e pengujian produk 10 Diagram alur proses produksi disebut dengan.. a produk digital b production flow chart diagram c tahapan produk d prototype e gambar produk 11 Kemasan yang langsung bersentuhan dengan produk disebut... a primer b sekunder c tersier d kuartener e dispossable 12 Membuat produk yang menarik iperlukan kreatifitas dalam bentuk.. a harga yang kompetitif b tempat usaha yang strategis c kualitas produk d kemasan yang menarik e penampilan produk 13 Dalam perusahaan apabila menginginkan produk atau usaha dapat bersaing dengan kompetitor lain maka harus memperhatikan beberapa hal, yaitu a memahami kelemahan para pesaing b memahami keunggulan produk pesaing c memahami lingkungan perusahaan d memahami kebutuhan pelanggan di setiap segmen pasar e memahami kelebihan pesaing 14 Kemasan yang ramah lingkungan.. a As little design as possible b Anvironmentally friendly c long lasting d makes a product understandable e Aestetic 15 agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut, kecuali.. a karakteristik produk selaras dengan kebutuhan pelanggan b bisa memenuhi kebutuhan pelanggan c perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu design yang dapat dkerjakan d penggunaan waktu secara efisien e melakukan pengembangan sesuai tuntutan pasar 16 Kertas yang digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti mentega, margarine, daging dan kopi adalah.. a kertas minyak b kertas glasin c kertas perkamen d kertas lilin e kertas tyvek 17 Daya tarik pada kemasan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu a estetika dan design b design dan visual c intristik dan eksentrik d jawaban a dan b benar e estetika dan fungsional 18 Dalam pemberian nama usaha yang kita jalankan harus berfikir ke depan karena... a memudahkan dalam usaha b bisa menarik pelanggan c berorientasi pada keuntungan usaha d membedakan dengan nama usaha lain e memudahkan orang untuk menghafalkan nama usahanya 19 Seorang wirausahawan yang mau membangun usaha harus mempertimbangkan dan mempertimbangkan dan memperhatikan... a bahan baku yang digunakan b tenaga kerja c keadaan masyarakat sekitar d kebutuhan barang dan jasa masyarakat yang akan dilayani e keuntungan usaha 20 Sketsa dibuat untuk mempermudah dalam pembuatan.. a gambar kerja b design c produk d penjualan produk e rancangan produk Membuka kotak adalah templat terbuka. Ini tidak menghasilkan skor untuk papan peringkat. Diperlukan login Tampilkan semua Format lainnya akan muncul saat Anda memainkan aktivitas. PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN Ali Basyah Materi 9 Menentukan Pengujian Kesesuaian Fungsi Prototype Produk Barang/Jasa A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran Setelah selesai mempelajari modul ini siswa diharapkan 1. Tahapan Teknis Prototype Produk 2. Pengujian Sistem 3. Proses Pengujian Prototype B. Uraian Materi 1. Tahapan Teknis Prototype Produk Prototipe produk purwa–rupa produk adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan lead–user agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut. Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan pelanggan customers. Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alphaprototype ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk menemukan perubahan yang perlu pada produk final. Berikut tahapan prototype a. Pendefinisian produk merupakan penerjemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen. b. Working model dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototipe rekayasa. c. Prototipe rekayasa engineering prototype dibuat seperti halnyaworking model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototipe produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototipe rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan sistem produksi. d. Prototipe produksi production prototype bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan part-nya. e. Qualified production item dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diuji-cobakan kepada umum. Untuk mematangkan produk yang hendak diproduksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi; misal keamananan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan dan kerusakan wear–and–tear, pelanggaran, siklus break even dan polusi, dan konsekuensinya diperlukan peningkatan program pemasaran. f. Model merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun look–like–models. Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 11, atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user. Prototipe adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakannya dengan produk akhir. 2. Pengujian Sistem Paket prototype diuji secara sistem, diimplementasikan, dievaluasi dan dimodifikasi berulang ulang hingga dapat diterima pemakainya O’Brien, 200$. Pengujian sistem bertujuan menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada sistem dan melakukan revisi sistem. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa sistem bebas dari kesalahan Mulyanto, 2009. Menurut Sommerville 2001 pengujian sistem terdiri dari a. Pengujian unit untuk menguji komponen indi1idual secara independen tanpa komponen sistem yang lain untuk menjamin sistem operasi yang benar. b. Pengujian modul yang terdiri dari komponen yang saling berhubungan. c. Pengujian sub sistem yang terdiri dari beberapa modul yang telah diintegrasikan. d. Pengujian sistem untuk menemukan kesalahan yang diakibatkan dari interaksi antara subsistem dengan interfacenya serta memvalidasi persyaratan fungsional dan non fungsional. e. Pengujian penerimaan dengan data yang di entry oleh pemakai dan bukan uji data simulasi. f. Dokumentasi berupa pencatatan terhadap setiap langkah pekerjaan dari awal sampai akhir pembuatan program. Setelah prototipe diterima maka pada tahap ini merupakan implementasi sistem yang siap dioperasikan dan selanjutnya terjadi proses pembelajaran terhadap sistem baru dan membandingkannya dengan sistem lama, evaluasi secara teknis dan operasional serta interaksi pengguna, sistem dan teknologi informasi. 3. Proses Pengujian Prototype Ada empat kegiatan dalam kegiatan pengujian prototype yaitu a. Technical Testitng dengan cara membuat prototype yang merupakan perkiraan produk akhir. Pengujian atas kinerja prototype dapat menghasilkan informasi penting tentang usia panjang produk, tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Jenis informasi tersenut mempunyai dampak biaya terhadap pemasaran produk. b. Pengujian Preferensi dan Kepuasan Preference and Satisfaction untuk menetapkan elemen yang dirancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan awal produk. Ada dua cara utama yang dibutuhkan dalam pengujian ini yaitu 1 Meminta konsumen untuk menggunakan produk selama jangka waktu tertentu, kemudian diminta menjawab beberapa pertanyaan berhubungan dengan preferensi dan kepuasan mereka. 2 Blind test dengan sedemikian rupa sehingga konsumen dapat membandingkan berbagai macam alternatifproduk tanpa mengetahui nama merek atau produsernya. c. Pengujian pasar simulasi Simulated Test atau Laboratory Test Markets dengan prosedur riset pemasaran yang dibuat untuk memberi gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar. Model yang dipakai antara lain BASES, DISIGNOR, ASSESOR, dan LITMUS. d. Pengujian Pasar Test Market dengan menawarkan sebuah produk diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat mewakili keseluruhan pasar dimana produk tersebut nantinya akan dijual. C. Petunjuk Praktikum 1. Judul Menguji produk prototype barang dan jasa 2. Tugas Masalah a. Melaksanakan pengujian didepan expert terhadap produk b. Melakukan revisi produk sesuai hasil pengujian expert 3. Prinsip Teori a. Pengujian prototype dilakukan baik uji teknis, uji system dan uji pakar. b. Proses pengujian dilakukan technical system, preferensi dan kepuasan, serta pengujian pasar 4. Kegiatan Praktikum a. Pra Pengujian, siswa mempersiapkan produk dan bahan presentasi seperti ringkasan produk, poster dan file presentasi. b. Lakukuan expost program dilingkungan sekolah terhadap produk yang dihasilkan dan dengan display produk disertai poster penjelasan produk c. Tahap Pengujian dilakukan sesuai dengan produk yang dihasilkan d. Tahap Pengujian Pasar dilakukan lelang langsung dari beberapa prototype produk dan lakukan penawaran kerja sama. 5. Diskusikan hasil pengujian produk dan dukomentasikan semua proses kegiatan pengujian dalam bentuk format video. 6. Diakhir praktikum dilakukan test Video tentang materi ini seperti tayangan berikut. Adapun materi terkait berikut adalah KD 10 Menganalisis perencanaan produksi massal. Dan materi terkait sebelumny adalah KD 8 Menerapkan proses kerja pembuatan prototype produk barang / jasa Prosespengujian kesesuaian fungsi prototipe produk memiliki tujuan di antaranya adalah: untuk mendapatkan hak paten atas produk yang dibuat. Selain itu pengarsipan data hasil pengujian produk dapat digunakan untuk melakukan pengembangan produk baru. Sehingga siklus hidup produk dapat lebih lama, memastikan produk tersebut telah memenuhi

PENGUJIANKESESUAIAN FUNGSI. PROTOTYPE PRODUK BARANG ATAU JASA OLEH :MEIDA ELFINA 1. TAHAPAN TEKNIS PROTOTYPE PRODUK • prototipe produk (purwa-rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan kemajuan suatu usaha di masa mendatang. dikatakan sebagai tahapan yang

7 Evaluasi produksi massal . C. Metode Pengajuan Produk. Konsep pengujian merupakan proses yang menganalisa prosedur statistik membentuk ulang dan mengubah ide-ide mengenai ide dasar untuk produk . Sebelum produk dperkenalkan di pasar, hal itu akan menguji keberhasilan produk . Hal ini membantu mengembangkan titik yang menyatakan kualitas dhICR.
  • jmajbiq4l7.pages.dev/406
  • jmajbiq4l7.pages.dev/135
  • jmajbiq4l7.pages.dev/465
  • jmajbiq4l7.pages.dev/974
  • jmajbiq4l7.pages.dev/678
  • jmajbiq4l7.pages.dev/977
  • jmajbiq4l7.pages.dev/360
  • jmajbiq4l7.pages.dev/250
  • jmajbiq4l7.pages.dev/346
  • jmajbiq4l7.pages.dev/543
  • jmajbiq4l7.pages.dev/103
  • jmajbiq4l7.pages.dev/970
  • jmajbiq4l7.pages.dev/995
  • jmajbiq4l7.pages.dev/450
  • jmajbiq4l7.pages.dev/979
  • menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototype produk barang jasa